artikel 28
ETIKA SEDERHANA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
kita semua hidup dan besar dengan nilai dan norma yan berbeda beda tiap tempat kelompok masyrakat tempat kita hidup memiliki penilaiannya sendiri -sendiri atas apa yang benar dan salah apa yang baik dan buruk apa yang atis apa dan asusila.terlebih kita sebagai orang indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku agama ,golongan dan kepercayaan pasti menganut berbagai macam nilai dan kepercayaan berbeda-beda.Meskipun begitu bukan berarti etika dan norma boleh kita abaikan dalam kehidupan kita masing-masing justru hidup dengan etika adalah pertanda bahwa kita makhluk beradap.
pada kenyataannya banyak sekali etika-etika sederhana di kehidupan sehari hari yang sering luput dari perhatian kita apa saja kah itu ? coba simak berikut ini
1. maaf,tolong dan terimakasih
apakah ucupan maaf ,tolong dan terimakasih begitu mahal tentu nya tidak maka pada setiap kita
meminta bantuan terhadap orang lain apa salahnya jika kita mengucapkan tolong,maaf dan
terimakasih.
2. jika tuhan menciptakan kita dengan dua telinga dan satu mulut ,mungkinkah kita memang
seharusnya lebih banyak mendengar dari pada berbicara
manusia sering sekali berebut paling banyak bicara ,berebut untuk paling di dengar berebut untuk
paling terlihat pintar berebut agar gagasannya paling di pertimbangkan dan terus sebagainya.
Apakah mereka tidak bisa mendengarkan? bisa ! namun sayangnya saat seseorang mendengarka
argumen dari lawan bicaranya ia mendengar hanya untuk menjatuhkan argumen orang tersebut
mencari titik lemahnya ,jarang sekali ada orang yang mendengar untuk memahami maksud dari si
lawan bicaranya .banyak mendengar sedikit bicara itulah cara menjadi pendengar dan pembicara
yang bijak bertelinga dua bermulut satu.
3.di saat kamu jadi pendengar bagi sahabat yang mencurahkan hatinya jadilah pelipur hatinya
bukannya dukun sok tahu
Tidak jarang kita menjadi tempat sampah bagi sahabat kita yan terluka hatinya.
nah apa yang akankita lakukan?
kemungkinan besar kamu akan mendegarkannya dengan seksama curahan hatinya namun kadang
pula kamu tidak mampu menahan diri menjadi dukun alias sok tau dengan kondisi dia seharusnya
kita sebagai sahabat nya membuat hatinya terhibur dan bukan membuat dia semakin pusing.
4.tidak perlu berlagak sok pintar di saat saran mu terbukti
Ada yang berkata bahwa sesungguhnya ilmu itu terdiri dari tiga jengkal.
Jika seseorang telah
menapaki jengkal yang pertama, maka dia menjadi
tinggi hati (takabbur). Kemudian, apabila dia
telah menapaki jengkal
yang kedua, maka dia pun menjadi rendah hati (tawadhu’).
5.Tunjukan apresiasimu pada siapapun dalam hal apapun
misalnya tidak mengeluh saat restoran temamnu yang di rekomendasikan tidak begitu enak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar